Sony vs. Samsung Strategi Perang Memperebutkan Supremasi Global


Sebuah perubahan monumental telah terjadi di industri elektronik: kapitalisasi pasar Sony jatuh di bawah kapitalisasi pasar Samsung. Mengapa kinerja Sony-yang sebelumnya mendominasi industri elektronik global-merosot begitu tajam sementara Samsung muncul entah dari mana?

Di tahun 1995, Sony menjadi acuan banyak perusahaan Korea, termasuk Samsung Electronics. Akan tetapi, sepuluh tahun kemudian, peruntungan dua perusahaan ini berubah secara dramatis. Kinerja Sony memburuk, dan Chairman Idei serta sang Presiden Ando terpaksa mengundurkan diri pada tahun 2005. Sebaliknya, Jong-yong Yun, CEO, diberi tepuk tangan karena keberhasilannya menjadikan Samsung Electronics salah satu perusahaan yang paling menguntungkan dalam industri elektronik.

Perbedaan kinerja antara Sony dan Samsung Electronics tidak berakar pada strategi-strategi mereka. Sebaliknya, proses-proses organisasional dan kepemimpinan para eksekutiflah yang mungkin menyebabkan perbedaan tersebut. Unit-unit usaha mandiri Sony segera menjadi silo-silo ketika kepemimpinan para pengurus puncak dipertanyakan. Politik internal di kalangan eksekutif memperparah stagnasi yang dialami. Di sisi lain, kecocokan antara strategi Samsung dalam menjawab komoditisasi dengan kecepatan dan organisasinya yang militeristik mungkin telah berperan besar menghasilkan kinerja yang mencorong.

Sony vs. Samsung mengupas tantangan yang dihadapi Samsung (alih-alih kinerjanya yang menakjubkan) sambil mengevaluasi potensi Sony (alih-alih kesulitan yang kini dihadapinya). Kesimpulannya: perbedaan kinerja antara Sony dan Samsung bukan karena strategi semata, melainkan juga sangat ditentukan oleh proses organisasi dan kepemimpinan para pejabat kedua perusahaan.
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment